Ada sebuah film Hollywood yang menceritakan petualangan menemukan sebuah kapal tua di dasar laut. Untuk mencapai ke dalam kapal tersebut, si aktor harus bertarung dengan belut listrik yang bisa menciptakan arus listrik ribuan volt dan memanfaatkan daya voltase tersebut untuk menghidupkan kapal yang sudah lama karam. Bagaimana belut tersebut menciptakan listrik bertegangan tinggi tersebut?
Memang ada beberapa jenis hewan yang bisa menghasilkan listrik, namun jenis belut ini mampu menciptakan listrik bertegangan tinggi. Belut tersebut merupakan spesies ikan laut dengan susunan sel saraf dan sel otot bermuatan listrik. Sel-sel tersebut membentuk piringan yang menghasilkan elektrosit, yaitu berupa lendir.
Piringan tersebut tersusun sejajar dan menghadap ke satu arah, biasanya mencapai 150 – 200 piringan dalam satu susunan. Jadi bisa dibayangkan jika semakin besar ukuran belut tersebut maka susunan piringan akan semakin banyak dan listrik yang dihasilkan semakin besar.
Jika Anda paham dengan prinsip kerja baterai, maka itulah prinsip kerja belut menghasilkan listrik. Belut hanya akan mengeluarkan daya listrik jika menerima pesan dari otot syaraf yang langsung mengaktifkan cairan elektrositnya. Ketika semua voltase pada setiap piringan menyatu maka torpedo mampu menghasilkan 220 volt dan belut listrik mencapai 650 volt.
Spesies ikan yang paling tinggi menghasilkan listrik yaitu belut listrik dan sembilang listrik. Apalagi didukung oleh kandungan garam pada air laut sehingga lebih tahan pada tegangan listrik yang dihasilkan. Ada juga ikan yang mampu menghasilkan daya listrik meski voltasenya kecil hanya sekitar 2 sampai 3 volt. Ikan ini memanfaatkan sinyal sebagai alat indera mereka mengenali suatu bahaya.
Bentuk belut listrik lebih didominasi pada ekor, ekor lebih panjang dari tubuh belut sendiri. Pada ekor inilah sebenarnya menyimpan energi listrik potensial dari lempengen-lempengan horisontal da vertikal mencapai 5.000 buah. Meskipun pada satu lempengan hanya menghasilkan listrik berdaya kecil namun jika disatukan akan menimbulkan daya listrik besar yang mampu menghidupkan sebuah kapal besar.
Kutub positif mirip baterai ada pada ujung ekor dan ujung negatif ada pada ujung kepala belut. Ia akan mengatur tubuhnya sedemikian rupa untuk bisa menghubungkan semua lempengan menjadi tegangan listrik baik kecil maupun besar. Untuk menghasilkan listrik ini belut juga memanfaatkan radar dari dalam tubuhnya dengan menghasilkan sebuah medan listrik dan sebagai panca indera
.
Bisa disimpulkan, tegangan listrik pada belut berfungsi dua yaitu jika hanya untuk panca indera sebagai navigasi hanya mengeluarkan daya listrik kecil. Namun jika belut berhadapan dengan musuh maka ia akan menghasilkan tegangan listrik terbesar. Misal menempelkan salah satu ujung tubuhnya pada tubuh lawan.
Post A Comment:
0 comments: