slider

Navigation

Pertanian Organik Simpan Lebih Banyak Karbon


Penelitian terbaru dari Swiss membuktikan manfaat sistem pertanian organik bagi lingkungan dan iklim.
Temuan ini disambut baik oleh Soil Association, organisasi yang aktif mengampanyekan produk dan pola pertanian organik, dalam berita yang dirilis Kamis (18/10).

Hasil penelitian Research Institute of Organic Agriculture (FiBL) dari Swiss ini menemukan, sistem pertanian organik menyimpan lebih banyak karbon dibanding pertanian konvensional.


FiBL menganalisis 74 penelitian dari seluruh dunia dan menemukan bukti yang signifikan (95%) bahwa sistem pertanian organik mampu menyimpan lebih banyak karbon.

Penemuan ini semakin memerkuat alasan untuk berpindah ke metode pertanian organik dan bisa membantu pemerintah mereformasi sistem pertanian saat ini serta memerangi dampak perubahan iklim.

Kajian ini menemukan, simpanan karbon di lahan yang menerapkan sistem pertanian organik lebih tinggi hingga 3,5 ton dibanding dengan sistem pertanian konvensional. Setiap tahun, setiap hektar lahan pertanian organik menyerap (menyimpan) karbon dari atmosfer hingga 450 kg lebih banyak dalam struktur tanahnya jika dibanding dengan pola pertanian konvensional.

Potensi penyimpanan karbon yang lebih tinggi pada metode pertanian organik ini sebagian besar disebabkan oleh sistem pengelolaan pertanian organik yang lebih berimbang (mixed farming).

Strategi rotasi tanaman dan ternak – dengan menerapkan sistem daur ulang memanfaatkan kompos dari kotoran hewan sebagai pupuk tanaman – memungkinkan metode pertanian organik mengembalikan lebih banyak karbon ke tanah.

Peter Melchett, Direktur Kebijakan dari Soil Association menyatakan, temuan-temuan ini menjadi bukti nyata manfaat pertanian organik untuk membantu program mitigasi perubahan iklim. Laporan lengkap Research Institute of Organic Agriculture bisa diunduh di sini.

Redaksi Hijauku.com

Share
Banner

Rustadi 10

Penyuluh Perikanan Nusantara

Post A Comment:

0 comments: